Kartun benny

Rabu, 09 Mei 2012

Pembangunan Infrastruktur Minus

Perkembangan logistik di Indonesia beberapa bulan terakhir sangat mencemaskan, pergerakan barang hampir pada posisi terkunci karena kondisi infrastruktur sangat parah dan sistem logistik yang sangat rapuh.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6 persen, tidak dibarengi kenaikan kapasitas infrastruktur malah perkembangan infrastruktur menjadi minus karena kerusakan infrastruktur yang sudah ada diperparah oleh alam yang tidak bersahabat," kata Zaldy Masita, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Rabu (25/1/2012) di Jakarta.
Pemerintah hanya memberikan rencana-rencana utk menambah infrastruktur logistik seperti MP3EI, Master Plan, tapi kata Zaldy, kurang dari 10 persen yang sudah atau sedang dikerjakan. Padahal pembangunan infrastruktur butuh 3-5 tahun untuk mulai beroperasi. Indonesia akan kehilangan momentum dan gagal menjadi negara maju.
Menurut Zaldy, biaya logistik, tahun 2012 dipastikan naik walaupun harga BBM tidak naik. Karena inefisiensi akibat minimnya infrastruktur, harus ditanggung oleh penyedia atau pemakai jasa logistik.    
Ketidakpastian lama pengiriman barang juga makin bertambah karena infrastruktur yang rapuh akan menambah biaya inventory. Akhirnya biaya perusahaan terserap oleh logistik dan perusahaan tidak dapat menaikkan upah karyawan agar bisa bertahan dengan tidak menaikkan harga jual ke masyarakat. Kondisi logistik Indonesia sudah kritis dan pemerintahan sudah kehilangan waktu yang sangat banyak. Biaya logistik yang tinggi menutup keunggulan investasi di Indonesia dengan upah yg rendah dan energi yang disubsidi.
Zaldy pun menyayangkan pemerintah tidak mempunyai visi logistik yg 'cukup'. "Tidak perlu bagus seperti negara-negara tetangga Singapore, Malaysia dan Thailand, bahkan Vietnam," ujar dia. 

Tidak ada komentar: