Perkembangan logistik di Indonesia beberapa bulan terakhir sangat
mencemaskan, pergerakan barang hampir pada posisi terkunci karena
kondisi infrastruktur sangat parah dan sistem logistik yang sangat
rapuh.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6 persen, tidak
dibarengi kenaikan kapasitas infrastruktur malah perkembangan
infrastruktur menjadi minus karena kerusakan infrastruktur yang sudah
ada diperparah oleh alam yang tidak bersahabat," kata Zaldy Masita,
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Rabu (25/1/2012) di Jakarta.
Pemerintah
hanya memberikan rencana-rencana utk menambah infrastruktur logistik
seperti MP3EI, Master Plan, tapi kata Zaldy, kurang dari 10 persen yang
sudah atau sedang dikerjakan. Padahal pembangunan infrastruktur butuh
3-5 tahun untuk mulai beroperasi. Indonesia akan kehilangan momentum dan
gagal menjadi negara maju.
Menurut Zaldy, biaya logistik, tahun
2012 dipastikan naik walaupun harga BBM tidak naik. Karena inefisiensi
akibat minimnya infrastruktur, harus ditanggung oleh penyedia atau
pemakai jasa logistik.
Ketidakpastian lama pengiriman barang
juga makin bertambah karena infrastruktur yang rapuh akan menambah biaya
inventory. Akhirnya biaya perusahaan terserap oleh logistik dan
perusahaan tidak dapat menaikkan upah karyawan agar bisa bertahan dengan
tidak menaikkan harga jual ke masyarakat. Kondisi logistik Indonesia
sudah kritis dan pemerintahan sudah kehilangan waktu yang sangat banyak.
Biaya logistik yang tinggi menutup keunggulan investasi di Indonesia
dengan upah yg rendah dan energi yang disubsidi.
Zaldy pun
menyayangkan pemerintah tidak mempunyai visi logistik yg 'cukup'. "Tidak
perlu bagus seperti negara-negara tetangga Singapore, Malaysia dan
Thailand, bahkan Vietnam," ujar dia.
sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/01/25/16341444/Pembangunan.Infrastruktur.Minus.
Subyek : Manajemen, Logistik
Subyek : Manajemen, Logistik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar